Minggu, 15 Desember 2013

BUKAN SALAH "RD" MELATIH

Peluang Timnas Sea Games ke 27 di Myanmar untuk meraih emas sepak bola terlihat menipis. penyebabnya adalah skor 0-0 ketika melawan Timor Leste.

Perjalanan Timnas asuhan Rahmad "RD" Darmawan di Sea Games kali ini memang terjal. Mengawali laga melawan tim lemah Kamboja, tim asuhan coach RD ini seperti hilang akal untuk mencetak gol. mengandalkan Andik Vermansyah sebagai pimpinan di lini depan, Indonesia hanya mampu mencetak 1 gol melalui Yandi Munawar.

insan sepak bola tanah air saat itu memandang bahwa partai pertama membuat permainan timnas asuhan RD ini tidak berkembang dan hanya mampu menang 1-0 melawan tim lemah. maka tidak lah berlebihan ketika itu RD memancarkan optimisme menghadapai Thailand di partai kedua.

Namun, sungguh diluar dugaan, tim asuhan RD seolah "diajari" bagaimana caranya bermain bola. bukan hanya pemain, RD pun sebagai pelatih seperti dipermalukan oleh pelatih muda Thailand yang juga mantan mega bintang timnas Thailand Kiatisuk Sinamuang.

bukan hanya skor yang mencolok ketika itu yang membuat kami, insan sepakbola  dibuat malu. Ketenangan, akurasi passing, posisi bermain, pergerakan stamina, skill, semuanya amburadul ketika melawan Thailand. Peter White (mantan Pelatih Thailand dan Indonesia) ketika itu saat melatih Thailand mengaku selalu ketakutan saat akan melawan Indonesia. Hanya, Peter White mengetahui dengan benar bahwa kelemahan Indonesia itu adalah MENTAL.

Mungkin, hal inilah yang ditekankan oleh anak didik Peter white kala itu yang kini menjadi pelatih Tim nas Thailand Kiatisuk Sinamuang.

ketika mental melemah dan berhasil ditekan, kemampuan seorang pemain sepakbola dijamin hilang entah kemana.melawan timor leste, organisasi permainan perlahan mulai membaik, tapi taring garuda masih tidak terlihat. hingga peluit akhir pun berbunyi dan membuat peluang lolos ke semifinal pun semakin berat.

lau, apa yang salah? apakah kita hanya pantai bersorak di stadion, pantai berkomentar atau memang tidak ada bakat di Nusantara ini????

kalau tidak ada bakat tentu tidak mungkin timnas u-19 tampil begitu memukau. Lalu apa yang salah? apakah salah RD sebagai pelatih? bukan, saya kita Bukan salah RD melatih.

Kita semua yang salah, kita semua yang bertanggung jawab atas kegagalan timnas. tidak ada masterplan yang dibuat oleh PSSI kepada sekolah sepak bola di daerah, tidak ada peningkatan sarana dan prasarana untuk bermain bola, sains seolah menjauh dari sepakbola. selain itu pelatih indonesia yang bersertifikat FIFA pun masih minim.

semoga kegagalan timnas di sea games mampu membuka mata bahwa sepakbola tidak bisa instan, tidak hanya nama besar yang akan membawa kejayaan.

indra syafri mengajarkan kita bahwa Sains memainkan peranan penting bagi kejayaan timnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar