Kamis, 26 September 2013

MANAJEMEN PELABUHAN PSA SINGAPORE



Port of Singapore authority (PSA) merupakan salah satu pelabuhan terbesar di dunia. Saat ini PSA mengoperasikan 5 terminal petikemas yaitu Tanjong Pagar Terminal, Keppel Terminal, Brani Terminal, Pasir Panjang Terminal 1&2, Pasir Panjang Phase 3&4 dan telah melayani 31,26 juta TEU’s pada tahun 2012. Kelima terminal tersebut dikelola langsung oleh PSA International Pte Ltd dengan tiga perusahaan utama yang berada di bawahnya yaitu PSA Singapore Terminals, PSA HNN, dan PSA Marine. Secara total, perusahaan tersebut mengoperasikan 28 pelabuhan di 16 negara Asia, Eropa, dan Amerika dengan total kapasitas global mencapai 111 juta TEUs dengan panjang dermaga mencapai 66 km. Saat ini, PSA memposisikan diri sebagai transhipment port (hub port) sebesar 85% dan sisanya merupakan pelayanan  pelabuhan untuk kepentingan perusahaan yang ada di Singapura. PSA menyediakan pelayanan maritim dan shipping. Termasuk pelayanan pilotage, port and terminal towage, ocean transportation, support vessels for the offshore oil & gas industry, heavy-lift, oil spill response and salvage services.

Posisi Singapura yang berada pada jalur perdagangan dunia, sejak dulu dimanfaatkan oleh Inggris sebagai pusat logistik dikawasan Asia Tenggara. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dikawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, menyebabkan posisi PSA sebagai hub port interasional menjadi sangat penting. Saat ini PSA telah terkoneksi kepada sekitar 600 pelabuhan di dunia. Agar pelayanan terhadap konsumen maksimal, maka PSA harus mempunyai fasilitas yang memadai. Berikut ini merupakan fasilitas PSA:
Tabel 1 Fasilitas PSA International Pte Ltd
No.
Fasilitas
Ukuran
1
Quay
15.500 m
2
Lahan pelabuhan
600 ha
3
Kedalaman
-16 m
4
Quay Crane
188 unit
5
Kapsitas Container
35.000

Perdagangan laut, saat ini telah mencapai 13% dari perdagangan dunia dan 49% dari nilai. Perkembangan ini, membuat PSA diperkirakan akan melayani bongkar muat kontainer sebanyak 2 kali lipat. Maka, untuk memperkuat posisi PSA sebagai pelabuhan transhipment terbesar di dunia dan pelayanan prima terhadap kondumen, PSA saat ini sedang membangun terminal baru yaitu Pasir Panjang Phase 3&4. Pembangunan terminal tersebut telah dilakukan sebelum tahun 1998. Terminal Pasir Panjang Phase 3&4 nantinya akan memiliki kedalaman -18 meter. Kedalaman ini cukup untuk melayani kapal kontainer terbesar saat ini. 
Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan, PSA menyediakan teknologi terbaru untuk mempercepat proses bongkar muat dan pendistribusian barang. Pelayanan administrasi (pre clearence) di PSA dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat yaitu 25 detik. Hal ini sudah termasuk pengecekan data dan scanning barang yang dibawa. 


Gambar 2 Proses Pre Clearence di PSA yang menggunakan pintu otomatis.








Gambar 3 Tahapan Pre Clearence di setiap terminal yang dikelola oleh PSA;





Gambar 4 Proses bongkar muat kapal dan port traffic control di PSA

Untuk mempercepat pelayanan tersebut maka sejak tahun 2000 mengacu pada ISPA code, dimana setiap pelabuhan harus steril dari kegiatan  non pelabuhan. Pemeriksaan terhadap barang yang akan melakukan bongkar muat diperketat. Di setiap terminal PSA, proses pre clearence dilakukan secara otomatis dengan menggunakan CCTV yang dapat memantau setiap sudut dari truk yang datang maupun pergi. Saat proses pre clearence pengemudi truck hanya perlu memasukkan nomor identitas saja. Proses scan dan registrasi ini hanya memerlukan waktu 25 detik, dan jika ada truck yang membawa barang mencurigakan maka akan di scan serta di bongkar dan waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam.
Kecepatan proses diatas berlaku juga saat akan melakukan bongkar muat. Saat pengematan lapang ditemukan fakta bahwa, untuk barang yang termasuk dalam kategori tidak berbahaya, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat satu kontainer adalah ± 30 detik. Hal ini akan berdampak pada proses lain yang pada akhirnya akan mempercepat waktu tunggu kapal di pelabuhan. Berikut ini ditampilkan waktu tunggu kapal disetiap pelabuhan di dunia:

Gambar 5 Perbandingan dweling time pelabuhan dunia

Kecepatan proses bongkar muat di PSA dapat terjadi karena mempunyai manajemen yang baik mulai dari proses rekrutmen, pelatihan serta penggunaan teknologi  yang memadai. Pada dasarnya PSA tidak memiliki kriteria tertentu dalam melakukan rekrutmen pegawai/pekerja, tapi hal terpenting adalah kemampuan komunikasi dalam bahasa inggris yang lancar. Pegawai nantinya akan ditraining dalam jangka waktu yang ditentukan dan akan dibagi pada divisi tertentu setelah pelatihan dilakukan.
 


Pelatihan untuk SDM di PSA dilakukan di Singapur sendiri dan secara rutin dilakukan pelatihan. Ketika seorang pegawai mengoperasi crane, maka pegawai tersebut akan terus difokuskan untuk mengoperasikan crane tersebut. Hal ini berdampak pada tingkat kemahiran dalam mengoperasikan alat tersebut. Ketika ada teknologi terbaru, maka setiap pegawai bongkar muat akan dilatih untuk menggunakan alat tersebut. Akan tetapi adanya teknologi baru tidak serta merta membuat pengelola pelabuhan menyingkirkan alat yang lama. Melalui staff ahli yang ada, pnegelola pelabuhan melakukan modifikasi pada setiap crane yang sudah lama dioperasikan.
Tuntutan dunia agar pengoperasian pelabuhan lebih ramah lingkungan, gantry crane yang tadinya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dimodifikasi sehingga dapat mereduksi penggunaan BBM hingga 30%, nilai ini akan ditingkatkan sehingga penggunaan BBM menjadi nol persen. Saat ini gantry crane di PSA telah menggunakan listrik dalam setiap pengoperasiannya. Secara berkala crane ataupun fasilitas di pelabuhan diperiksa untuk perawatan karena setiap fasilitas hampir selalu digunakan selama 24 jam.
Agar kinerja pelabuhan tetap terjaga, PSA mempunyai divisi sendiri untuk melakukan pengawasan. Pengawasan mengacu pada target perusahaan yang ingin memberikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen. Target-target yang telah diberikan kepada pegawai diharapkan dapat dipenuhi. Untuk memperluas jaringan pada tahun 2011, PSA juga mengelola 29 port projects di 17 negara di Asia, Europa dan Amerika.