Rabu, 11 Desember 2013

mengarah kemana kompas negara kita???

titik balik kehidupan berbangsa dan bernegara kita adalah tahun 1997-1999 dimana terjadi perubahan secara drastis. era ini dinamakan orde reformasi. penggeraknya tidak lain dan tidak bukan adalah anak muda yang penuh semangat.

aku sendiri, saat itu berusia 11 tahun ketika melihat di layar kaca bagaimana mahasiswa bergerak "menduduki" gedung MPR/DPR. usia yang relatif sangat muda untuk mengerti apa itu reformasi dan apa itu politik.

15 tahun kemudian, saat aku mulai memahami sedikit mengenai politik dan mengapa reformasi terjadi, merasa ada yang janggal dengan negara ini.

kebebasan yang selama ini dikekang kemudian dilepas, sehingga terkadang membuat beberapa orang malah memaknainya secara berlebihan. indeks demokrasi kita memang membaik. tapi itu kata beberapa orang "sahabat" negara lain. kenyataannya, masyarakat kita masih saja siap menang tapi tidak untuk kalah.

kepercayaan yang tidak ada terhadap lembaga negara menjadi penyebab rendahnya kepercayaan publik dan seringkali menjadi penyebab terjadinya kekerasan. karena dengan otot masyarakat kita merasa semua masalah dapat selelsai.

otonomi memberikan kebebasan bagi setiap daerah untuk membangun daerah masing2 dengan potensi yang dimiliki. kenyataannya, hanya sedikit daerah yang mau berpikir tentang bagaimana membuat maju daerahnya. kebanyakan hanya berpikir tentang bagaimana dapat terpilih lagi untuk periode kedua.

semua seolah berjalan sendiri-sendiri. tidak lagi kita bergerak bersama sebagai bangsa.

ketika mobil smk itu muncul, ramai2 masyarakat maupun kalangan pejabat mengkritisi bahwa mobil itu hanya rakitan.. lalu, apa salahnya dengan mobil rakitan?? kenapa kita tidak ada yang merasa bangga sebagai sebuah bangsa. Anda semua tahu proton??? yang katanya mobil nasional Malaysia?? itu hanya mobil yang diganti merk saja. mobilnya sendiri bukan mobil buatan anak2 atau orang Malaysia. tapi mereka bangga dengan proton. lalu kenapa kita tidak??

mental kita terlalu lemah, bahkan jika menggunakan bahasa sekarang, lebay. kenapa kita tidak lepaskan kacamata kuda yang mambatasi pandangan kita??

apakah karena terlalu lama di jajah 350 tahun??? meskipun kita dijajah tidak selama itu.

program baik seperti yang ditunjukkan beberapa orang seperti Ahok, Jokowi, Dahlan Iskan malah dicibir penuh curiga. bagaimana ini?
rencana nasional mengatasi kemacetan adalah dengan menambah mobil murah?? What??? apa ada yang salah dengan Profesor2 di istana sana atau di senayan??

sebenarnya mau kemana negara ini bergerak????

petani yang masih belum mampu berdiri, malah dihapuskan subsidinya melalui paket Bali di WTO baru2 ini.
maka patas jika terjadi perpindahan masyarakat dari desa ke kota, karena petani tidak ada harganya dimata pemerintah.

kita sebagai sebuah bangsa harus sudah mulai meumbuhkan keanggaan, meskipun kecil, kebanggan itu harus tetap ada. kecintaaan akan negara ini harus tetap ada dan terus tumbuh. jadilah pelopor bagi gerakan berOTAK, bukan berOTOT yang hanya bisa ngomong dengan merusak. jika ada kejanggalan dengan pemerintah, kenapa tidak kita tuangkan dalam bentuk pemikiran, dan budayakan diskusi.


baru2 ini, pemerintah mengusulkan agar GBHN (garis besar haluan negara) kembali dicantumkan di UUD 45. ada apa ini??

semoga ini adalah bukti bahwa pemangku negara kita semakin sadar bahwa negara ini sudah terlalu lama bergerak tanpa arah. bergerak tanpa tahu kemana harus melangkah. Sumatra ke timur, Kalimantan bergerak ke utara, Jawa bergerak keselatan dan Yang lainnya entah bergerak kemana.

sudah saatnya setiap bagaian di negara ini melangkahkan kakinya ke arah yang sama,
belum terlambat untuk memulai
jika tidak sekarang, kpan lagi

dan kita sebagai warga negara,
tumbuhkan kebanggan,
sikap optimis
pantang menyerah
selalu berpikir positif
dan selalu meggunakan OTAK, bukan OTOT








Tidak ada komentar:

Posting Komentar